KAROnesia.com, Jakarta – Program KEJAKSAAN RI PEDULI melalui Kejaksaan Negeri Flores telah menyalurkan bantuan kemanusiaan kepada para pengungsi yang terdampak erupsi Gunung Lewotobi di Kabupaten Flores Timur. Bantuan ini diserahkan langsung kepada pengungsi yang berada di lima lokasi pengungsian, yaitu Desa Bokang, Desa Konga, Desa Kobasoma, Desa Eputobi, dan Desa Lewoingu.
Penyaluran bantuan dilaksanakan pada hari Rabu, 13 November 2024, dan diterima oleh koordinator posko di masing-masing desa. Bantuan yang diberikan mencakup kebutuhan pokok dan perlengkapan sehari-hari, di antaranya:
• 50 karung beras (20 kg),
• 100 dus air mineral gelas,
• 5 dus paket pakaian (pria, wanita, remaja, anak-anak, termasuk pakaian dalam),
• 5 kresek besar bawang putih,
• 5 kresek besar bawang merah,
• 5 kresek besar sayuran dan kacang hijau,
• 5 dus paket sabun dan shampoo,
• 5 dus paket kopi,
• 5 dus paket minyak goreng,
• 5 dus paket biskuit Malkist,
• 5 dus paket wafer Tango,
• 5 dus paket bumbu dapur campuran,
• 5 dus paket gula pasir,
• 5 dus paket biskuit UBM,
• 10 dus Pop Mie (2 dus per posko),
• 10 bal roti (2 bal per dus),
• 5 dus paket pampers, pembalut, dan minyak kayu putih, dan
• 5 paket kresek besar popok, tisu, dan sikat gigi.
Selain bantuan bahan pokok, kegiatan penyaluran bantuan ini juga melibatkan tokoh agama Katolik, RD. Yohakim Dominggus Boli Hereng Odel. Beliau memberikan penguatan iman dan doa untuk para pengungsi, mengajak mereka untuk tetap kuat dan semangat dalam menghadapi situasi sulit pasca-erupsi.
Jaksa Agung Muda Pembinaan, Bambang Sugeng Rukmoni, menyampaikan, “Sebagai bagian dari tanggung jawab sosial dan kemanusiaan, Kejaksaan Negeri Flores berkomitmen untuk terus memberikan dukungan kepada masyarakat yang terdampak bencana. Kami berharap bantuan ini dapat meringankan beban para pengungsi dan memberi mereka harapan untuk kembali bangkit.”
Proses distribusi bantuan ini juga melibatkan partisipasi masyarakat setempat yang turut serta dalam membantu pengungsi. Kejaksaan Negeri Flores mengajak seluruh pihak untuk terus bergotong-royong dalam memulihkan kehidupan mereka pasca-bencana alam ini. (@2024)