KAROnesia.com, Tangerang Selatan – Dewan Wasit PP BKC (Pengurus Pusat Bandung Karate Club), Wa Kusdi, secara resmi membuka pelaksanaan Ujian Kenaikan Tingkat (UKT) yang diikuti oleh sekitar 250 Kohai (peserta) dari berbagai jenjang, mulai dari TK, SD, SMP, SMA, hingga mahasiswa. Acara ini dilaksanakan di Aula Pemkot Tangsep, Jl Maruga, Kel. Serua, Kec. Ciputat, Kota Tangerang Selatan, Minggu, (06/10/2024).
Dengan semboyan “Tri Surya Penuh Berkah”, para peserta UKT menunjukkan kemampuan dan keahlian mereka di depan para wasit penilai, mencakup penilaian Kihon Dasar Gerakan Karate Kata serta pembentukan mental dan karakter.
Dewan Wasit PP BKC Wa Kusdi, menyampaikan harapan agar kegiatan rutin ini ke depannya dapat ditingkatkan, lagi, termasuk di periode pertama di tahun 2025. “UKT ini bertujuan agar menghasilkan atlet-atlet muda khususnya dari BKC yang potensial dalam olahraga Karate.” katanya singkat.
Sementara itu, Ketua Pelaksana YTK, Kang Wendi Irawan, menyampaikan bahwa perkembangan karate di Tangerang Selatan berjalan baik, meski masih ada tantangan. “Kami melaksanakan kegiatan secara swadaya, bekerja sama dengan pelatih dan pengurus yang sevisi,” ungkapnya.
Ia menekankan pentingnya dukungan dari dinas terkait dan berharap pemerintah menyediakan fasilitas latihan, mengingat tingginya minat masyarakat.
Saat ini, BKC Tangsel memiliki sekitar 800 peserta aktif dan lebih dari 40 lokasi latihan dengan 40 pelatih berpengalaman. Kang Wendi juga menjelaskan bahwa mereka memiliki program rutin untuk peningkatan keterampilan pelatih, termasuk ujian perwasitan dan kenaikan sabuk hitam, dengan syarat bagi calon peserta ujian sabuk hitam harus mencapai sabuk coklat Q1.
Ia berharap potensi atlet dapat disalurkan ke FORKI, dan mendorong kader BKC untuk terus meningkatkan latihan demi prestasi di masa depan.
Sedangkan, Ketua Staf Pelatih YDB, Kang Andy Hendro Kisworo, menjelaskan bahwa Ujian Kenaikan Tingkat (UKT) melibatkan peserta dari berbagai sabuk, mulai Putih hingga Coklat. “Kami fokus pada penilaian Kihon Dasar Gerakan Karate Kata serta pembentukan mental dan karakter,” ujarnya.
UKT diadakan setiap semester, dengan dua kali ujian dalam setahun. “Tahun ini, UKT sudah memasuki periode kedua setelah sebelumnya dilaksanakan di Situ Gintung,” tambahnya.
Kang Andy juga menyatakan bahwa banyak karateka yang telah mengikuti Kejuaraan Nasional dan Internasional, menekankan pentingnya kedisiplinan di dojo dan sekolah. Ia mengapresiasi karate yang kini menjadi bagian dari O2SN, yang memotivasi para Kohai untuk berprestasi.
Ia berharap, melalui UKT ini, para dojo dapat meningkatkan latihan dan meraih prestasi di tingkat Nasional dan Internasional.
Salah satu Kohai sabuk putih, bernama Rizal S (39 thn) yang mengikuti UKT menyampaikan, rasa bangganya adanya UKT yang membuat dirinya semakin semangat belajar dan berlatih karate. “Meski usiaku sudah tua, belajar karate di BKC ini, saya semakin sehat dan kuat secara fisik dan mental.” katanya kepada media usai menerima sabuk kuning.
Ia menegaskan bahwa, dirinya tidak merasa minder, meskipun rekan latih sebagian besar anak-anak. Menurutnya, Ilmu yang didapatkannya, tidak melihat dari faktor usia, selagi kita mau belajar, tidak ada kata terlambat.
“Hari ini saya sangat bersyukur, ternyata saya masih bisa bersaing dengan rekan lainnya walaupun perbedaan usia sangat jauh,” ucapnya bangga sambil memperlihatkan satu jurus kepada media.
Hadir di acara tersebut, Dewan Wasit PP BKC Kusdi MP, PP BKC Jakarta, Dr. Letkol Inf Maulidi (Paspampres), Ketua Pelaksana YTK Kang Wendi Irawan, Ketua Staf Pelatih YDB Kang Andy Hendro Kisworo, seluruh MSH BKC Tangerang Selatan, para orang Tua Kohay dan tamu Undangan. (@lingga_2024)